Teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada peserta perayaan puncak Hari Anak Nasional mendapat kecaman. Tindakan SBY menegur anak karena tertidur itu dianggap berlebihan. Tindakan itu juga dianggap bertentangan dengan tema Hari Anak Nasional itu sendiri, yaitu "Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak".
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menegaskan, pihaknya sangat menyayangkan tindakan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Pasalnya, tindakan kontroversial itu dilakukan bertepatan pada puncak perayaan Hari Anak Nasional di Teater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.
"Itu berlebihan dan bertentangan dengan tema Hari Anak Nasional yang menyebutkan, 'Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak', tindakannya bertentangan dengan itu," ujar Arist saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/8/2012) siang.
Hal lain yang menjadi perhatian para aktivis anak adalah teguran SBY terjadi di ruang publik. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai kekerasan verbal yang dapat melukai hati anak. Pasalnya, selain sang anak bisa shock, lingkungan sekitar pun berpengaruh besar terhadap goncangan yang terjadi pada anak tersebut.
"Dia bisa diperolok teman-temannya, dimarahi protokoler, dimarahi panitia. Kita enggak nangkap saja dimarahi apa tidak, tetapi itu sangat disayangkan," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 diselenggarakan di Teater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2012). Saat pidato, Presiden menegur peserta, yaitu perwakilan anak-anak sekolah se-Indonesia. "Tolong dibangunkan yang tertidur, barangkali ada satu atau dua orang," kata Presiden sambil menatap ke arah hadirin.
$umb3r