LONDON -- Kritikan dan kecaman mengalir deras kepada sejarawan asal Ingris, Tom Holland yang menyebut Islam adalah agama buatan. Dalam satu acara, Holland mengatanan hanya sedikit bukti tertulis tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dan Alquran membahas sedikit mengenai Kota Makkah.
Sejumlah kritik pedas pun diterima Stasiun Televisi Channel 4 yang dituding mengaburkan sejarah Islam dalam film dokumenter berjudul 'Islam: Untold Story' (Islam: Kisah yang tak Terungkap). Acara itu disiarkan pekan lalu di Channel 4.
The Daily Mail Senin (3/9), melaporkan, Holland yang menjadi pembawa acara pada program itu dinilai tidak benar-benar menelusuri asal-usul agama Islam dan catatan-catatan sejarah yang dibawa Rasulullah SAW.
Ucapan Holland terbilang blunder, lantaran ia dikenal sebagai penulis dan ahli sejarah. Bahkan ia acapkali mendapat penghargaan. Akibat pernyataan yang dinilai tidak berdasar dan berbobot itu, jejaring sosial miliknya kebanjiran kecaman dan pertanyaan cara pandang agama Holland. Bahkan, mereka menulis surat ke produser Channel 4 agar tidak memilih pembawa acara berotak 'jongkok'.
Rumah produksi Ofcom, pembuat tayangan itu, mengatakan mereka hendak menyelidiki kasus itu setelah sebelumnya mereka menerima kritikan atas 'Citizen Khan'. (baca: 'Citizen Khan' Buat Muslim Inggris Terbelah). Drama komedia sedang digemari ini bercerita tentang keluarga muslim modern. (baca: Inilah Sitkom BBC yang Dituding Menghina Muslim).
Holland mengklaim program yang dibawakannya sudah sepenuhnya melalui sensor sejarah dan catatan agama dunia. Tak hanya itu, Holland menyebut program itu juga diperiksa ketat dan teliti. "Kami menyadari membuat program sensitif dan kami sudah pergi ke tempat-tempat peradaban Islam untuk menguatkan dokumenter ini," ujarnya.
Demi mengakhiri kecaman, Holland akhirnya meminta maaf lewat akun Twitternya. Sayangnya, permintaan maaf Holland tak membuat para Akademi Pendidikan dan Riset Islam berhenti mengecamnya. "Ia (Holland) adalah ahli sejarah yang tidak akurat. Holland telah menutup mata pada tradisi Islam kaya sejarah."