Austin Tice, wartawan asal Amerika Serikat, dikabarkan hilang dalam tugas meliput perang saudara di Suriah. Terakhir dia mengirim kabar lewat akun Twitternya pertengahan Agustus lalu.

Stasiun televisi CNN melaporkan, Jumat (24/8), Tice adalah jurnalis lepas dan bekerja buat beberapa kantor berita, di antaranya McClatchy dan surat kabar the Washington Post. Dia kerap mendokumentasikan perjalanannya dalam tulisan di akun Twitternya dan mengunggah foto-fotonya di situs khusus fotografi www.flickr.com.

Menurut kantor berita McClatchy, mereka belum mendengar kabar dari Tice sejak pertengahan Agustus lalu. Jurnalis itu terakhir kali menulis dalam akun Twitternya pada 11 Agustus lalu. Dia saat itu mengabarkan sedang menghabiskan waktu bersama anggota Tentara Pembebasan Suriah (FSA) di sebuah kolam renang sambil mendengarkan musik.Tidak jelas di kota mana dia singgah.

Suriah tidak pernah membolehkan wartawan asing meliput perang di negara itu dengan cara menolak permohonan visa mereka. Maka dari itu Tide dan para jurnalis lain masuk negara itu secara ilegal lewat beberapa celah di perbatasan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland mengatakan mereka kini bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Ceko di Ibu Kota Damaskus, Suriah, buat mencari tahu keberadaan Tice.

Selepas hari raya Idul Fitri pada Minggu pekan lalu, konflik berdarah di Suriah belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Menurut data pihak pemberontak, 20 ribu orang tewas dalam perang saudara berkecamuk sejak Maret tahun lalu. Sementara itu menurut Badan Pengungsian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) di Turki, jumlah pengungsi saat ini mencapai 200 ribu orang dan bakal terus bertambah.

Presiden Basyar al-Assad hingga saat ini masih berkeras menolak mundur dari jabatannya. Sementara itu konflik bersenjata itu malah merembes ke Libanon, yakni antara kaum Sunni berhadapan dengan Syiah. Sementara itu militer Suriah memaparkan beberapa anggota Al-Qaidah saat ini telah masuk diam-diam dan bergabung dengan kaum pembangkang.

Presiden Amerika Serikat Barrack Hussein Obama Jr., pekan ini memperingatkan Suriah agar tidak menggunakan senjata kimia guna melawan kaum oposisi, apalagi sampai menyakiti warga sipil.

$umb3r

Leave a Reply